Akhirnya, Ku Temukan Cinta

Tidak ada waktu untuk menunda, jika engkau memang telah siap maka apalagikah alasan yang bisa engkau berikan untuk memaafkan dirimu sendiri?
Bukankah jika engkau miskin Allah berjanji akan memberi kecukupan padamu.
-Mohammad Fauzil Adhim.

Salah satu nasehat inilah yang mungkin meyakinkan saya, menguatkan niat dan langkah. Namun, kadang kadang hidup suka menggoda manusia dengan takdir dan kejutannya, tak semua menjadi mudah meski niat sudah bulat. Barangkali ada tanda tanya yang membentengi kita dari apa apa yang kita inginkan. Atau, kita memang belum mampu dan sanggup untuk mengemban amanah yang ikatannya menggetarkan Arsy Allah itu.

Yang saya yakini, kita diberi saat mampu dan sanggup menjalani. Bukan saat mau, bukan saat ingin.



Kenapa bahas nikah lagi?

Engga, saya sedang kagum dengan romantisnya Ummi dan Bapak. Saya merasa Ummi dan Bapak saling merindu, kala Bapak memulai recovery dari operasinya. Saat mereka lantas bertemu, bertatap wajah, membagi cinta lewat tatapan dan senyumnya.

Akhirnya, kini ku temukan cinta.

Sakitnya Bapak ini banyak hikmahnya, maka membersamainya adalah laku paling kecil yang bisa kami lakukan.

Rabbi...
ampuni kami.

No comments:

Post a Comment