Kembaran Rasa

Bagaimana mungkin senja rela berpaling menuju malam, tanpa menitipkan syair syair kelu tentang perpisahan. Buatkan aku syair itu, yang saat jalanan meneriakkannya kau pun rela mematung, menunggu sama sama. Menikmati sastra yang berbalut bait, meski kau tak pernah mengakui. Aku tahu, ada prosa yang berulang kau baca, ungkapkan rindu yang belum mampu kau temukan kembaran rasa.

No comments:

Post a Comment