Pagi
Sepertinya engkau tak pernah membiarkan huruf berhenti bicara, lewat ayunan jemari di atas kertas putih. kau juga tak pernah biarkan lengan bisu, ia terus menari diatas kisah yang baru saja dimulai. meski tiap episode telah lalu, ternyata ia terus datang. tak bosan meski kadang senyum begitu mahal ditemukan.
Siang
Jika hari ini masih ada panasnya surya yang begitu angkuh tapi ramah, mungkin baiknya kita ulangi nyanyian hidup yang dulu pernah mengalun. lagu yang tidak indah memang, tapi cukup membuat rindu.
Sore
Bangku taman yang kosong sejak kemarin, masih menunggu lalu lalang mimpi yang sempat berhenti. tanpa alasan, ia tetap menunggu. begitu bijak dan ramah. kenapa lantas malah banyak terluka?. begitu hidup katanya, memberi kasih pada yang tak pantas. kadang kadang.
Senja
Gurat tenggelamnya surya, melukis langit. dua mata yang mengikuti masih terjaga tanpa lelah. masih menunggu saat esok menyapa rumput yang terinjak dan bangun kembali. ini akhir dari sebuah perjalanan panjang dan melelahkan.
Malam
Tak pernah lelah temani bintang, tak pernah jengah membalut rembulan. tak akan pernah berpaling meski di bagian lain ia sudah dilupakan. ia temani tidur dengan syukur dan do'a rahasiannya.
Ini tentang kertas putih yang tenggelam, menyelami sebagian perjanalan panjang. hidup membangunkannya dari mimpi, dari imajinasi penuh harap dan ke syahduan. ia membuka mata lalu tersenyum. ia kini hidup diantara dua jurang dan tebing. berotasi dengan hidupnya.
Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, walaa haula wala quwwata illa billah
No comments:
Post a Comment