saya masih menerawang,
tentang ide ide klasik atau ceramah ceramah dalam diskusi singkat
kita memang benar benar masih belajar
memahami setiap sudut bumi itu bukan pekerjaan mudah bukan.
aneh juga melihat sebuah rumah yang tak nyaman lagi
orang orangnya tak ramah lagi, suaranya tak lembut lagi
pikirannya tak idealis lagi, memikirkan dirinya sendiri.
sebetulnya ada apa?
dulu saya merangkak hingga tiba disini, dipaksa agar selalu kuat
kuat yang menjadi sebuah keterpaksaan yang tidak biasa.
lalu seolah bukan apa apa, tiba tiba ditinggalkan.
saya tidak kenal lagi
pada wajah yang dulu menguatkan
tangan yang dulu membina dan terbina
semangat yang dulu membara
jejak jejak yang dulu menggetarkan
kita tidak sedang bermain main kawan
ini sungguhan
sesuatu yang sungguh sungguh
mestinya bertemu dengan kesungguhan
-regenerasi ini, seolah kepayahan melawan arus zaman
jangan tersungkur disini, ini bukan tempat yang layak untuk berhenti-
saya
saya saya
saya
saya saya
saya saya saya saya
saya
saya saya saya
kita
jangan tertidur disini
bangun
lokomotif zaman sudah beranjak
meski lambat, pasti akan terkejar
meski mendorong gerbong
kita akan sampai
kita...
ya, inilah kita kawan
orang orang yang melupakan senyuman
hingga dilupakan senyuman
ambil lagi senyum itu
pasang di wajah teduhmu
tebarkan di lesung pipimu
bersama dakwah,
tersenyumlah
agar dakwah bersenang senang
agar mereka kembali riang
karena dakwah
adalah
cinta
yang membuatmu jatuh cinta
meski berkali kali terjatuh bersamanya
selalu ada cinta
dan kini
cinta
merindukan senyuman

tentang ide ide klasik atau ceramah ceramah dalam diskusi singkat
kita memang benar benar masih belajar
memahami setiap sudut bumi itu bukan pekerjaan mudah bukan.
aneh juga melihat sebuah rumah yang tak nyaman lagi
orang orangnya tak ramah lagi, suaranya tak lembut lagi
pikirannya tak idealis lagi, memikirkan dirinya sendiri.
sebetulnya ada apa?
dulu saya merangkak hingga tiba disini, dipaksa agar selalu kuat
kuat yang menjadi sebuah keterpaksaan yang tidak biasa.
lalu seolah bukan apa apa, tiba tiba ditinggalkan.
saya tidak kenal lagi
pada wajah yang dulu menguatkan
tangan yang dulu membina dan terbina
semangat yang dulu membara
jejak jejak yang dulu menggetarkan
kita tidak sedang bermain main kawan
ini sungguhan
sesuatu yang sungguh sungguh
mestinya bertemu dengan kesungguhan
-regenerasi ini, seolah kepayahan melawan arus zaman
jangan tersungkur disini, ini bukan tempat yang layak untuk berhenti-
saya
saya saya
saya
saya saya
saya saya saya saya
saya
saya saya saya
kita
jangan tertidur disini
bangun
lokomotif zaman sudah beranjak
meski lambat, pasti akan terkejar
meski mendorong gerbong
kita akan sampai
kita...
ya, inilah kita kawan
orang orang yang melupakan senyuman
hingga dilupakan senyuman
ambil lagi senyum itu
pasang di wajah teduhmu
tebarkan di lesung pipimu
bersama dakwah,
tersenyumlah
agar dakwah bersenang senang
agar mereka kembali riang
karena dakwah
adalah
cinta
yang membuatmu jatuh cinta
meski berkali kali terjatuh bersamanya
selalu ada cinta
dan kini
cinta
merindukan senyuman

laa mahbuba illallah...
ReplyDeletelaa ma'buda illallah...
laa mathluba illallah...
laa maqshuda illallah...