kala hati tak hati hati

susahnya untuk terus istiqomah agar menjadi umat Rasulullah yang dirindukan,

ketika otot-otok berkontraksi batin pun terasa jengah dengan semua kebisingan dalam pikiran yang terus mengiang semakin membunuh hidupku saja, menelanjangi diriku yang berbalut dosa, hina.

jiwa terbakar kegalauan duniawi.
aku tahu ini semua hanyalah fatamorgana dunia, namun tetap saja sulit rasanya untuk tetap istiqomah. walaupun aku tahu hal yang sulit itu bukan mustahil untuk dikerjakan,,,

jari-jariku akan terus berbicara dalam bisu gerakannya, merangkai metafora, ironi dan hiperbola dalam setiap kata-katanya,

aku tak akan lelah walau jasad ini mungkin ingin menyerah,
ada sesuatu yang ingin aku gapai,

Ya Allah,,,
hamba miskin cintaMU
haus hidayahMU
lapar ampunanMU

ya Allah hati ini punya duri,
duri itu adalah nafsu,
nafsu itu penawarnya iman dan taqwa,
iman hamba rapuh, taqwa hamba semu,
duhai penguasa hati harus hamba apakan hati hamba,,,
ya Rabb, jangan KAU tambah duri lagi, satu duri saja hamba tak mampu,,,

duhai hati kau tahu aku tak hati hati dengan hatiku,,,
Astaghfirullahal'adzim,,,

ku ucapkan lagi permohonan maaf ini,
bagai manusia munafik terus saja ku berbuat dosa,

KekasihMU katakan kamilah kaum yang ia rindukan!
benarkah? pantaskah? tanya pada hatiku

saat jalan-jalan hidayah kau lebarkan dengan kasihMU,
ketika malam-malam kau sucikan dengan RahmatMU,
masih ada saja, kami, tidur pulas dan berkata dalam jiwa yg tertidur
"hari esok masih ada, nanti saja ibadahnya kita masih muda,,,"

No comments:

Post a Comment